Merajut Untaian Semangat

Qadarullah hari ini Allah menguji saya dengan rasa sakit. Mungkin karena rasa terpukul dan kehilangan yang belum bisa maksimal saya sembuhkan. Fokus saya tiba-tiba sering hilang meskipun suami selalu mengingatkan untuk terus istighfar. Belum genap seminggu ambu pergi, jadi semua tingkahnya masih terbayang.


Berulang-ulang saya mintakan maaf untuk anak-anak dan suami karena ada beberapa keadaan yang membuat saya tidak fokus. Setelah semalam saya dan anak-anak berdiskusi untuk projek hari ini yakni Agnia mulai mengajar lagi dan Ibrahim belajar jadi partner terbaik untuk murid-murid les saya. Agnia mengisyaratkan kalau dia bisa menghandle karena kalau les diliburkan terus kasian anak-anak yang les. Jadi kami putuskan mengawali les lagi hari ini. Berkat Agnia yang bisa meyakinkan saya.


Beberapa hari ini tepat untuk hari ke lima laporan tugas game level #3 kelas Bunda Sayang, saya dan anak-anak tidak menemukan kendala yang berarti meskipun kami melewati ujian demi ujian. Bahkan sampai di titik hari ini saya mengalami hari terpayah. Saya sudah hampir menyerah untuk meliburkan jadwal les. Ibrahim terus memeluk kalau projek kita hari ini pasti akan berhasil. Akhirnya pukul 16.00 tiba, alhamdulillah kami bertiga berhasil melewatinya dengan maksimal.



Semua berproses, terasa sangat alot karena saya yang sedang bermasalah dengan fokus tetapi tekad anak-anak membuat saya mengerti akan banyak hal. Saya kuatkan semangat untuk bisa kembali konsentrasi untuk setiap kewajiban yang harus saya tunaikan. Peluk sayang untuk Agnia dan Ibrahim yang selalu jadi lentera yang tak pernah kehabisan bahan bakar, meskipun kecil tapi tak pernah meredup.

#TantanganHari5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP









Komentar