"KOMUNIKASI PRODUKTIF" BUNDA SAYANG IIP

Aliran Rasa " Komunikasi Produktif"

Berjuta keadaan yang terasa saat tugas ini harus saya selesaikan dengan baik. Di saat kondisi hati tidak sepenuhnya bisa fokus dengan utuh. Hari-hari yang penuh ujian untuk menguatkan jiwa. Dengan diawali " Bismillah " saya buka blog dengan rasa yang bercampur aduk. Semoga Allah selalu menjaga langkah ini agar tetap kuat diterpa ujian demi ujian.

Setelah 10 hari melewati tugas menulis komunikasi produktif,ketika menuliskannya memang terasa sangat ringan dan mengalir,indah dan terlihat mudah. Tetapi Subhanallah,menjalankannya untuk tetap bisa konsisten butuh kesabaran dan keikhlasan yang cukup. Betapa saya berjibaku dan menahan ego agar komunikasi tetap berlangsung produktif. Terkadang sukses tanpa hambatan,terkadang gagal tak bersisa yang seringkali berujung tangis dan perenungan tetapi itu mungkin cara Allah untuk tak membuat diri ini lantas berpuas diri. Dari kegagalan yang terasa selalu ada ilmu baru yang bertambah. Bangkit perlahan agar bisa lebih serius dan konsisten. Alhamdulillah proses selalu mengajarkan arti kekuatan diri.

Dengan adanya tantangan komunikasi produktif,saya merasa punya rem dalam bersikap dan berkata. Akhirnya bukan sekedar diri saya yang belajar tetapi suami dan anak-anakpun perlahan mengikuti. Perlahan mereka mengerti arti rasa nyaman yang dikemas dalam komunikasi produktif. Tak perlu lagi ada teriakkan,tak perlu lagi susah untuk ungkap kesal dan marah dengan bijaksana. Meskipun belum 100% terwujud dengan gemilang tapi setidaknya kami telah menempuh rel yang benar.

Saya teringat satu moment sebelum ibu saya masuk rumah sakit. Betapa beliau terlihat putus asa dan ketakutan. Saya coba berkomunikasi produktif,membawanya berbicara tentang rasa syukur,upaya maksimal,kesabaran yang tak biasa,cinta Khalik dari ujian sakit. Ibu memeluk begitu erat dan mengajak saya menemaninya ke rumah sakit. Wajahnya terlihat ceria saat masuk ruang IGD dan ruang observasi. Ini hanya sebagian kecil kehangatan dari komunikasi produktif.

Semoga saya dan keluarga tetap mampu belajar konsisten untuk berkomunikasi produktif.

Komentar