Ketika bicara tentang sahabat. Tidak sesederhana seperti yang diucapkan, ternyata saya baru mengerti betapa istimewanya seorang sahabat ketika saya mengenal seorang fasilitator di salah satu kulwap. Awalnya saya berpikir semua akan berjalan begitu saja. Hanya sekedar dekat, dan semua berlalu begitu saja ketika kondisi kesibukan masing-masing begitu mencengkram.
Saya tidak akan pernah melupakan kebaikannya dan rasa saya yang mendalam sebagai seorang sahabat dan kakak begitu mengalir. Kebersamaan kami selama empat bulan cukup memberi rasa erat. Seistimewa apakah dirinya? Usianya jauh di bawah saya tetapi ilmunya saya yakin lebih tinggi. Kepeduliannya begitu tulus. Kami mengerjakan tugas bersama, bersedih bersama, tertawa, menangis dan berbagi rasa bersama.
Dan beberapa hari ini, saya benar-benar merasa sedih. Tugasnya di kelas saya sudah berakhir dan dia akan dirolling dengan kelas lain. Tulisan ini hanyalah sebuah catatan kecil yang terkirim dari hati seorang sahabat yang belum dan tak akan pernah bisa melupakan segala kebaikan.
Teriring salam sayang untuk fasilitator tercinta.. Saya tulis cerita ini untuk 1minggu 1cerita
Komentar
Posting Komentar