Alhamdulillah 17 hari terlewati dengan berbagai projek. Ada di antaranya yang sukses, adapula yang gagal karena projek tidak sesuai kondisi. Dari projek yang ringan sampai yang menantang dan menguji kesabaran. Tentunya game level 3 ini sungguh menarik karena selain fokus untuk projek keluarga ternyata 2 game sebelumnya sangat berperan penting yaitu komunikasi produktif dan melatih kemandirian. Sepertinya hanya projek ringan tetapi ketika tidak melengkapi dengan komunikasi produktif serta melatih kemandirian mereka, projek akan gagal dan tidak akan berkesan.
Sejak berlatih selama 17 hari, kami terbiasa melakukan projek. Meskipun untuk pekerjaan yang ringan, kami selalu bersama-sama dan membagi cara kerja serta ide. Selain mengolah kecerdasan mereka dalam berpikir dan menangani tantangan ternyata bisa melahirkan solidaritas yang cukup kental. Agnia dan Ibrahim bisa bersinergi dan saling melengkapi. Dari projek menangani kegiatan di rumah almarhumah ibu, membereskan rumah, merawat tanaman, mengajar dan menemani murid les, bersilaturrohim, dan banyak lagi projek yang setiap harinya lebih dari 1 projek yang kami lakukan.
Meskipun game level #3 sudah usai tetapi saya tetap membiasakan keduanya untuk tetap menantang diri setiap hari meski dengan projek sehari-hari. Meskipun anak laki-laki, Ibrahim tak segan untuk mencuci piring, begitupun Agnia meskipun baru 13 tahun, dia sudah belajar dewasa untuk memimpin sebuah projek keluarga. Yang paling berkesan saat kami melaksanakan projek menulis. Ibrahim meskipun masih kecil, dia tetap memberikan idenya.
Rasa syukur yang tidak terhingga saat keduanya bisa bertumbuh dengan baik dan sepenuhnya dalam pantauan saya. Sesederhana apapun setiap kegiatan, saat mereka menemukan warna dan keceriaan. Itulah saat-saat terindah untuk saya. Karena moment ini tidak akan terulang lagi dalam kondisi yang sama. Jikapun ada kegagalan, kami tetap merayakannya dengan bahagia sebagai sarana perbaikan kualitas projek kami.
#AliranRasa
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Sejak berlatih selama 17 hari, kami terbiasa melakukan projek. Meskipun untuk pekerjaan yang ringan, kami selalu bersama-sama dan membagi cara kerja serta ide. Selain mengolah kecerdasan mereka dalam berpikir dan menangani tantangan ternyata bisa melahirkan solidaritas yang cukup kental. Agnia dan Ibrahim bisa bersinergi dan saling melengkapi. Dari projek menangani kegiatan di rumah almarhumah ibu, membereskan rumah, merawat tanaman, mengajar dan menemani murid les, bersilaturrohim, dan banyak lagi projek yang setiap harinya lebih dari 1 projek yang kami lakukan.
Meskipun game level #3 sudah usai tetapi saya tetap membiasakan keduanya untuk tetap menantang diri setiap hari meski dengan projek sehari-hari. Meskipun anak laki-laki, Ibrahim tak segan untuk mencuci piring, begitupun Agnia meskipun baru 13 tahun, dia sudah belajar dewasa untuk memimpin sebuah projek keluarga. Yang paling berkesan saat kami melaksanakan projek menulis. Ibrahim meskipun masih kecil, dia tetap memberikan idenya.
Rasa syukur yang tidak terhingga saat keduanya bisa bertumbuh dengan baik dan sepenuhnya dalam pantauan saya. Sesederhana apapun setiap kegiatan, saat mereka menemukan warna dan keceriaan. Itulah saat-saat terindah untuk saya. Karena moment ini tidak akan terulang lagi dalam kondisi yang sama. Jikapun ada kegagalan, kami tetap merayakannya dengan bahagia sebagai sarana perbaikan kualitas projek kami.
#AliranRasa
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Noted ! Melatih anak menemukan gairah berkarya. Aliran rasanya cukup.diwakilkan oleh.teh.Rizka.aja.dech... hehehe
BalasHapusHehe.. Ngga dong say. Harus mengalirkan rasa juga. Ayo sebelum tanggal 15 ya
Hapus