MELATIH KEMANDIRIAN KELUARGA HARI KE 8
" Serunya Warna Tantangan "
Pagi ini duo homeschooler terkasih meminta jalan pagi dan minta mengambil kelas di luar rumah. Kita start dari rumah ke arah pasar Cibadak yang lumayan jauh dari rumah. Kita memilih jalan tikus, tidak melewati jalan raya untuk tetap membuat udara terasa segar terhirup. Saya tidak bisa mendokumentasikan perjalanan karena pagi masih terlihat gelap. Sampai di pasarpun kami tidak membeli apa-apa hanya numpang lewat dan berputar ke arah jalan raya. Dan bisa dipastikan jalanan begitu berwarna, warna warni sampah sisa semalam, saya tetap mengajak keduanya menembus kondisi pahit menurut saya, terlalu berlebihan ya jika terbaca tapi that's real . Agnia kemudian menjelaskan kepada adiknya betapa kita harus menjaga lingkungan. Dan pagi ini adalah fakta kesekian kali yang bisa Ibrahim saksikan untuk menguatkan arti menjaga lingkungan.
Setelah kami menemukan tempat makan bubur yang higienis menurut penelitian kami pagi ini. Sayapun mengajak keduanya bersarapan terlebih dahulu. Sebelum kami belajar meneliti tanaman hias di Pondok Nayor. Anak-anak belajar berani bertanya tentang nama dan jenis tanaman hias, bahkan Agnia bertanya tentang nama ilmiah tapi bapak pemilik lebih menawarkan nama dalam bahasa sunda. Agnia mengiyakan meski sayang sekali kami tidak melengkapi diri dengan buku catatan. Saya abadikan moment ini dengan sepenuh rasa membersamai. Akhirnya saya hadiahkan 2 tanaman yang sekaligus jadi challenge untuk keduanya untuk 1 bulan ke depan. Saya belikan tanaman yang murah dan sederhana cara perawatannya, perlu sederhana dulu untuk mereka bisa menguasai cara merawatnya.
Kami lanjutkan perjalanan menuju warung sayuran dan saya persilahkan Agnia dan Ibrahim memilih menu masakan yang akan di masak Agnia hari ini. Sesampainya di rumah pukul 08.10 wib. Saya lanjutkan tugas membersihkan rumah yang tadi tertunda begitupun Agnia yang langsung membawa sayuran ke dapur dan mulai mengolahnya untuk makan siang nanti. Saya benar-benar mempersilahkan Agnia berkreasi sendiri. Butuh waktu sekitar 90 menit Agnia bisa menyelesaikan bahan-bahan mentah menjadi masakan makan siang kami sebelum
nanti saya bertugas mengajar privat home visit.
Dan setelah semua selesai. Saatnya saya memulai menulis untuk tugas kemandirian hari ke 8. Dan ini moment kedua saya menulis memakai laptop Agnia. Karena dari android ternyata susah publish dan foto tidak muncul dengan baik. Agnia benar-benar mengarahkan saya, memberi tutorial memasang foto yang bisa muncul di tengah tulisan. Berkali-kali saya gagal. Waktu terlalu lama sampai akhirnya murid les datang. Dan Agnia dengan senang hati menyelesaikan tugas publish dan memasang gambar. Dia hanya meminta saya untuk menyelesaikan tulisan dan melengkapi hashtag serta label. Agnia selalu berhasil menghapus segala kekhawatiran saya, dia homeschooler yang benar-benar pembelajar. Akhirnya bukan sekedar saya yang membersamainya tapi Agnia selalu membersamai saya dalam tiap tugas, dia pahlawan behind the scene bagi saya . Agnia gadis kecil bagi saya yang kini telah berubah begitu gemilang di hati saya dan kami menjadi bagian pembelajar-pembelajar yang otodidak. Ummu sayang Agnia..
Agnia hanya butuh stimulus yang konsisten dari saya sebagai ibu. Saya pun tak henti melatih diri untuk tetap belajar agar habits yang lahir mengalir alami di rumah kami.
#Level2
#KuliahBunsayIPP
#MelatihKemandirian
" Serunya Warna Tantangan "
Pagi ini duo homeschooler terkasih meminta jalan pagi dan minta mengambil kelas di luar rumah. Kita start dari rumah ke arah pasar Cibadak yang lumayan jauh dari rumah. Kita memilih jalan tikus, tidak melewati jalan raya untuk tetap membuat udara terasa segar terhirup. Saya tidak bisa mendokumentasikan perjalanan karena pagi masih terlihat gelap. Sampai di pasarpun kami tidak membeli apa-apa hanya numpang lewat dan berputar ke arah jalan raya. Dan bisa dipastikan jalanan begitu berwarna, warna warni sampah sisa semalam, saya tetap mengajak keduanya menembus kondisi pahit menurut saya, terlalu berlebihan ya jika terbaca tapi that's real . Agnia kemudian menjelaskan kepada adiknya betapa kita harus menjaga lingkungan. Dan pagi ini adalah fakta kesekian kali yang bisa Ibrahim saksikan untuk menguatkan arti menjaga lingkungan.
Setelah kami menemukan tempat makan bubur yang higienis menurut penelitian kami pagi ini. Sayapun mengajak keduanya bersarapan terlebih dahulu. Sebelum kami belajar meneliti tanaman hias di Pondok Nayor. Anak-anak belajar berani bertanya tentang nama dan jenis tanaman hias, bahkan Agnia bertanya tentang nama ilmiah tapi bapak pemilik lebih menawarkan nama dalam bahasa sunda. Agnia mengiyakan meski sayang sekali kami tidak melengkapi diri dengan buku catatan. Saya abadikan moment ini dengan sepenuh rasa membersamai. Akhirnya saya hadiahkan 2 tanaman yang sekaligus jadi challenge untuk keduanya untuk 1 bulan ke depan. Saya belikan tanaman yang murah dan sederhana cara perawatannya, perlu sederhana dulu untuk mereka bisa menguasai cara merawatnya.
Kami lanjutkan perjalanan menuju warung sayuran dan saya persilahkan Agnia dan Ibrahim memilih menu masakan yang akan di masak Agnia hari ini. Sesampainya di rumah pukul 08.10 wib. Saya lanjutkan tugas membersihkan rumah yang tadi tertunda begitupun Agnia yang langsung membawa sayuran ke dapur dan mulai mengolahnya untuk makan siang nanti. Saya benar-benar mempersilahkan Agnia berkreasi sendiri. Butuh waktu sekitar 90 menit Agnia bisa menyelesaikan bahan-bahan mentah menjadi masakan makan siang kami sebelum
nanti saya bertugas mengajar privat home visit.
Dan setelah semua selesai. Saatnya saya memulai menulis untuk tugas kemandirian hari ke 8. Dan ini moment kedua saya menulis memakai laptop Agnia. Karena dari android ternyata susah publish dan foto tidak muncul dengan baik. Agnia benar-benar mengarahkan saya, memberi tutorial memasang foto yang bisa muncul di tengah tulisan. Berkali-kali saya gagal. Waktu terlalu lama sampai akhirnya murid les datang. Dan Agnia dengan senang hati menyelesaikan tugas publish dan memasang gambar. Dia hanya meminta saya untuk menyelesaikan tulisan dan melengkapi hashtag serta label. Agnia selalu berhasil menghapus segala kekhawatiran saya, dia homeschooler yang benar-benar pembelajar. Akhirnya bukan sekedar saya yang membersamainya tapi Agnia selalu membersamai saya dalam tiap tugas, dia pahlawan behind the scene bagi saya . Agnia gadis kecil bagi saya yang kini telah berubah begitu gemilang di hati saya dan kami menjadi bagian pembelajar-pembelajar yang otodidak. Ummu sayang Agnia..
Agnia hanya butuh stimulus yang konsisten dari saya sebagai ibu. Saya pun tak henti melatih diri untuk tetap belajar agar habits yang lahir mengalir alami di rumah kami.
#Level2
#KuliahBunsayIPP
#MelatihKemandirian
Komentar
Posting Komentar