Merangkai Puzzle Yang Terserak
Proses belajar yang melewati tahap demi tahap dengan disandingkan kesulitan - kesulitan akan dapat membiasakan anak terlatih memiliki kemampuan mengatasinya. Hal ini akan menyuburkan kemampuan dan rasa percaya diri.
Sore kemarin Ibrahim (6 tahun)bersedih... Dia membuka lemari dan tidak sengaja menjatuhkan 3 rangkai puzzle yang sudah dia susun dengan rapi beberapa bulan yang lalu.. Rangkaian yang paling sedikit sekitar 60 keping..
Puzzle yang tumpah terbiarkan semalaman.. Saya sudah mengingatkan perlahan untuk pelan - pelan merapikan.. Ibrahim menolak,dia mengatakan : " Ummi, Aim minta waktu ya sampai besok pagi untuk merapikan puzzlenya.. Hari ini Aim mau membaca aja,boleh kan ummi? "
Tak ada pilihan terbaik untuk saya selain mengiyakan dan belajar sabar untuk tidak mengambil jalan pintas merapikan semua dengan cepat..
Saya tetap menunggu sampai Ibrahim bisa merapikannya sendiri dengan begitu dia akan mengenal arti bertanggung jawab..
------------------------------------------
Sampai tadi pagi Ibrahim belum memberi respon bahwa dia sudah siap merapikan.. Meski tangan saya nyaris tak sabar ingin merapikannya sendiri,mulut ini nyaris tak sabar juga untuk minta bantuan Agnia.
Beruntung sekali Rashad murid les saya datang,moment ini yang berulang -ulang saya syukuri..
Tiba - tiba Ibrahim mengatakan sesuatu : " Ummi,Aim akan beraksi ya hari ini membereskan puzzle.."
" Maasyaa Allah,Aim pasti makin keren kalau bisa membereskan puzzle itu,pelan - pelan saja ya sayang..." Hati saya mulai terasa berbinar. Bagaimanapun Ibrahim harus mulai mengenal arti kesiapan diri dalam mengatasi masalah. Yang pasti harus saya ukur pula seberapa sesuai dengan kemampuan yang dia miliki.
Akhirnya,dengan hanya butuh waktu sekitar 45 menit Ibrahim mampu merangkai kembali puzzle yang sudah teraduk - aduk menjadi rangkaian puzzle yang sempurna..
Hari ini Ibrahim seorang homeschooler, belajar tentang kesiapan diri dalam mengatasi masalah... Begitupun saya,hari ini belajar memaknai kekuatan diri... Mendidik anak seperti memunguti dan merangkai puzzle yang terserak,butuh konsentrasi penuh,butuh profesionalisme,butuh mental yang kuat,butuh keluwesan dan kesabaran yang tak terhingga,butuh keikhlasan yang tinggi yang dibangun dengan karena Allah..
Meski terasa lebih banyak terjatuh tapi sayapun belajar lebih cepat bangkit dan memahami penuh setiap pembelajaran yang Allah berikan..
Salam Ibu Pembelajar
#TDoLM_WritingChallenge
#JURNAIIbuPembelajar
#Portofolio.FBE.Agnia&Ibrahim
#Day2to7days
#FitrahMandiri
#FitrahBelajar
#FitrahTanggungJawab
#duohomeschooler
Komentar
Posting Komentar