Project Yang Tertunda
Bismillaah
Seperti biasa dan setiap hari Ibrahim akan dengan senang hati membuat ruangan rumah penuh dengan idenya,berantakan sudah menjadi pemandangan yang manis buat hari-hari kami terlebih jika tidak ada murid les,Ibrahim akan dengan sangat piawai membuat berbagai jenis lego keluar dari tempatnya dengan kondisi yang campur aduk.
Biasanya setiap hari sabtu,Agnia dan Ibrahim keluar rumah untuk kelas alam meski tidak melulu pergi ke alam,tempat-tempat terdekat bisa kita jadikan sarana belajar. Alhamdulillah karena hujan masih terus mengguyur kitapun cukup berkegiatan di rumah. Agnia punya ide yang cukup cemerlang.
"Ummi,kakak ijin ya untuk membantu Ibrahim kembali menyusun dan mengembalikan lego-legonya ke bentuk semula."
Saya mengiyakan meskipun biasanya saya tidak ijinkan,hanya cukup minta dibereskan saja karena untuk menyusunnya kembali sekitar 20 bentuk yang dicampur aduk oleh Ibrahim.Butuh waktu yang sangat lama bahkan berjam-jam untuk sesuai dengan buku-buku tutorial.
"Boleh kak kalau kakak tidak keberatan,soalnya ummu yakin kegiatan hari ini akan menguras pikiran dan tenaga. Ummu sarankan kakak dan Ibrahim sesekali istirahat ya kalau terasa lelah." Saya memberi saran. Selesai makan siang dan sholat dzuhur,saya sempet tinggalkan mereka untuk tidur siang. Dan sampai cerita inipun ditulis, mereka masih berkutat dengan projectnya. Sangat rumit dan mereka berkolaborasi dengan 2 gaya belajar yang berbeda. Agnia type visual dimana dia lebih tertarik melihat buku tutorial dengan cekatan dan memiliki kemampuan yang detail. Sedangkan Ibrahim type kinestetik,dia akan dengan mudah mencari kepingan-kepingan lego tanpa selalu melihat buku panduan. Daaaan tanpa mau diam. Bergeraak kesana kemari.
Dan prosesnya tak semudah yang saya tuliskan sesekali mereka terdengar adu argumen. Sesekali adiknya terdengar marah kecewa. Sesekali terlihat kakaknya tengah memeluk merayu supaya Ibrahim mau duduk diam. Sesekali terdengar adiknya mau menyerah. Mereka hanya berdua tapi saya melihat berbagai kondisi yang beraneka ragam,Agnia ingin semua sesuai tutorial agar setiap bentuk terlihat rapi,sedangkan Ibrahim tidak. Dia ingin semua sesuai idenya dan dia bilang." Percaya sama aim kak,meski legonya tidak sama tapi Aim bisa membuat bentuk yang sama kaya di tutorial."
Saya menjauh perlahan agar mereka mampu menyelaraskan ide-idenya yang berbeda. Alhamdulillah Agnia type kakak yang penyayang,saya cukup faham bagaimana rasanya hati teruji dengan setiap gerak,ucap dan tingkah Ibrahim. Saya bersyukur mood Agnia hari inipun tengah baik sehingga terlihat kalem dan tenang membersamai adiknya. Saya bersyukur memilikinya. Semoga Ibrahimpun semakin bahagia memiliki kakak perempuan. Suatu saat Agnia akan menjadi ruang yang luas untuk Ibrahim mengemukakan perasaannya.
Project mereka belum selesai dan mereka meminta tambahan waktu serta ijin tempat yang masih berantakan. Saya tetap mengiyakan. Sayapun yakin dari kolaborasi mereka akan tercipta kerapihan-kerapihan yang menakjubkan. Selalu ada penghargaan dari kehangatan kasih sayang ini yakni pelukan.
Salam Ibu Pembelajar
#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE.Agnia(13y)&Ibrahim(6y)
#Day4to7days_JIP2
#FitrahBelajar
#FitrahBakat
#FitrahEstetika
#FitrahSeksualitas
#FitrahKasihsayang
#duohomeschooler
Komentar
Posting Komentar