Bahagia Bersama Badge
Bismillah..
Setelah pagi ini kejar setoran 2 tulisan dan selesai, sampailah di tulisan yang utama untuk hari ini. Hari ke 6 untuk Writing Challenge. Tulisan ke 3 di hari ini. Alhamdulillah,bahagia tiada terkira karena saya menjadi bagian dari 15 besar yang berhasil menaklukkan game level #1 di Kelas Kuliah Bunda Sayang. Akhirnya saya dikirimi badge manis oleh tim fasilitator. Anak-anakpun senang. Begitupun suami. Meski terlihat sederhana tetapi kami bersinergi untuk membuat saya mampu menyelesaikan tugas Komunikasi Produktif ini tak hanya dalam tulisan tetapi hal paling menantang adalah menjalankannya dengan konsisten di kehidupan sehari-hari.
Siang ini saya dan Agnia menemani Ibrahim untuk datang ke tempat cukur rambut. Kamipun berjalan bersama terik matahari. Sambil menunggu Ibrahim selesai. Agnia mengajak saya berbicara.
Agnia : "Ummi,kakak senang lho ummi dapat badge cantik."
Saya :"Syukron kakak."
Agnia:"Kakakpun nanti pasti mengikuti jejak ummi untuk belajar menjadi ibu yang profesional."
Saya : " Iya betul,kakak harus ikut. Ummupun ingin kakak tidak melewatkan keseruan-keseruan belajar di IIP."
Agnia : " Oh iya ummi,pusing nggak harus terus menulis?kehabisan kata-kata nggak?"
Saya :" Hehe,tidaklah sayang,ummi kan menulis sesuai fakta yang ada.
Agnia :"Tapi kan kalau serentak dalam 1 hari menulis 3 cerita repot juga ummi."
Saya :" Itulah mengapa perlu pembiasaan. Harus terbiasa membaca,harus terbiasa menulis. Ummu ingat suka menulis dari sejak kecil. Sampai mommy Risvina Anggraini RochMan,selalu mengenang masa-masa itu lho kak."
Agnia :" Iya ummi jadi ingat tulisan ustadz Felix Y.Siauw di bukunya tentang Habits. Kita bisa menjadi apapun yang menjadi mimpi kita yang terpenting habits."(Jangan-jangan ini juga bagian dari "Dewasa Sebelum Waktunya"😂😂😂,jadi kata penyemangat dalam keseharian saya).
Saya : " Menulislah kak seperti menyampaikan kebaikan dan kebenaran walaupun satu ayat. Menulislah dan terus belajar menulis sampai jiwa kakak sendiri yang menggerakkan jari. Jangan lihat penilaian orang yang tak suka. Teruslah berkarya dengarkan kritik yang membangun,warnai dan bahagia dengan yang mendukung. Sampai tiba saatnya jiwa kakak yang bercerita dan mampu menggerakkan mata hati sang pembaca. Ingat selalu yang terpenting Allah ridho."
Agnia : "Terima kasih ummi sayang. Kakak akan belajar menulis lagi."
Tak ada gambar dari kebersamaan kami siang ini. Cukup gambar badge ini mewakili rasa semangat kami untuk berperan andil dalam peradaban terbaik. Semoga senantiasa Allah ridho.
Saya tulis catatan ini di Pangkas rambut "Arpan" Trigger termanis untuk teman-teman kuliah di Kelas Bunda Sayang.
Salam Ibu Pembelajar
#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE.Agnia(13y)&Ibrahim(6y)
#Day6to7days_JIP2
#FitrahBelajar
#duohomeschooler
Komentar
Posting Komentar