Komunikasi Produktif
Ceria Bersama Kudapan
Bismillaah
Pagi hari ini adalah pagi yang penuh keceriaan. Alhamdulillah jika abu Ibrahim ada di rumah kondisi repotpun jadi terasa lebih simple. Seperti halnya pagi ini,ada saja yang dibuatnya membuat hari kami lebih berwarna. Saya malu sebenarnya,tapi tidak ada salahnya jika ini menjadi bagian cerita komunikasi produktif kami hari ini.
"Ummu,dari kapan buah nangka ini tersimpan di kantong? Sepertinya enak nih kalau kita olah menjadi kudapan." Wajahnya tetap tenang dan tersenyum. Tanpa sedikitpun ada kalimat yang menyindir karena kelalaian saya membiarkan makanan.
" Afwan sayang,kemarin ummu lupa. Fokus membersihkan kulkas jadi lupa menyimpannya ke dalam kulkas. Mudah-mudahan tidak rusak buah nangkanya. Ummu fokus juga menemani kakak bawa air dari depan." Saya tersenyum malu.
"Iya sudah,sekarang kita olah ya. Abu sama kakak akan potong-potong buah nangka ini.Ibrahim beli tepung terigu. Nanti ummu yang aduk jadi adonan. Kakak Agnia yang menggoreng. Deal semuanya?" Wajahnya tetap tenang dan terlihat tetap memaafkan saya.
" Afwan sayang,kemarin ummu lupa. Fokus membersihkan kulkas jadi lupa menyimpannya ke dalam kulkas. Mudah-mudahan tidak rusak buah nangkanya. Ummu fokus juga menemani kakak bawa air dari depan." Saya tersenyum malu.
"Iya sudah,sekarang kita olah ya. Abu sama kakak akan potong-potong buah nangka ini.Ibrahim beli tepung terigu. Nanti ummu yang aduk jadi adonan. Kakak Agnia yang menggoreng. Deal semuanya?" Wajahnya tetap tenang dan terlihat tetap memaafkan saya.
Kamipun bekerja dengan tugas masing-masing. Akhirnya kudapanpun bisa disajikan. Dan kitapun menikmatinya penuh keceriaan. Peluk sayang untuk abu Ibrahim yang selalu tenang dalam mengkondisikan setiap hal. Saya merasa sangat beruntung bisa mendampinginya.
#Hari8
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Komentar
Posting Komentar