Memutus Siklus Cinta yang Salah

Bismillahirrohmanirrohim ....

Memutus Siklus Cinta yang Salah
Oleh: Rizka Agnia Ibrahim

Cinta, sungguh naluri terindah yang Allah beri. Ia bisa tumbuh subur di mana saja. Cinta menjadi salah satu penyebab kehidupan ini ada. Romantika yang luar biasa membentuk warna istimewa.

Akan tetapi tak sedikit cinta yang membawa ke arah nista. Pertautan jiwa dari langkah durhaka. Mencuri dari arah yang salah. Tentu mencuri adalah perbuatan tercela.

Bukankah betapa banyak hari ini remaja yang tetap tenang saat mencuri semua makna cinta itu? Ia rela membiarkan jiwanya tersakiti, ia rela memberikan segala yang dimiliki pada laki-laki yang menghancurkan masa depannya, harga dirinya. Banyak remaja lelaki yang kehilangan arah saat virus pacaran menembus jiwanya tanpa ampun.

Lebih pahit lagi saat orang tua berkata, "Ini sudah zamannya. Toh mereka harus mencari pasangan yang tepat. Dengan lama berpacaran tentu akan saling memahami satu sama lain."

Sungguh tak mudah menjadi sahabat bagi buah hati dalam menyongsong perubahan.

Tak salah ketika ia jujur tentang rasa cinta dan ketertarikan pada lawan jenis. Jangan dihardik dan dihakimi. Jangan pula diberikan celah, seakan ia boleh melegalkan nalurinya dengan cara yang salah.

Dengarkan isi hatinya, pahami ke mana inginnya dan berikan arah yang tidak menyesatkannya. Kekeliruan menanggapi perasaan anak, dapat mengubah kepercayaan menjadi buruk sangka. Bahkan malapetaka.

Buah hati akan takut untuk bicara. Sehingga ia mencari tempat mencurahkan isi hati di tempat yang salah. Ruang yang tak seharusnya.

Lantas apa solusinya, Saat putra-putri kita memberi kejujuran atas rasa berbeda yang mulai bersemayam di hatinya? Mari kita telusuri terlebih dahulu penyebabnya.

Penyebab Pesatnya Perubahan Pada Remaja
Perubahan pesat pada diri remaja saat ini tidak bisa dipungkiri karena perkembangan zaman dan melesatnya teknologi. Jejaring sosial yang semakin marak, tontonan yang semakin mudah diakses, kebebasan yang semakin disuarakan, pornografi, pornoaksi, gaya bebas selebritas dalam berpacaran, menjadi daya stimulus yang luar biasa membawa arus besar pada jiwa buah hati kita. Mereka dewasa sebelum waktunya ditempa oleh kondisi yang salah.

Ditambah lagi minimnya pemahaman orang tua tentang pendidikan hanya tersekat pemahaman berada dalam ruang kelas. Tak mengerti fitrah apa saja yang harus diberikan pada buah hati dalam kontrol yang terarah sesuai tuntunan agama. Orang tua memaknai belajar hanya sebatas pelajaran formal semata.

Padahal pembelajaran terpenting untuk bekal hidupnya sungguh terserak. Perlu dipunguti satu demi satu oleh orang tua dengan pemahaman yang dewasa serta bijaksana. Kemudian diberikan kepada buah hati dengan tertata.

Seks bebas, hamil di luar nikah, LGBT, dan hal-hal buruk lainnya.

Tentu semua terjadi karena tidak ada aturan yang tegas dari negara sebagai perlindungan terhadap generasi. Diperburuk dengan fondasi keluarga yang lemah. Orang tua hanya berpikir sebatas mencari materi untuk menyekolahkan dan menyenangkan anaknya sesaat tapi membiarkan jiwanya kering kerontang dan kosong.

Kontrol Masa Depan
Orang tua adalah tim yang menjadi kendali untuk mengontrol setiap gerak-gerik buah hati, mereka adalah investasi dunia akhirat. Kesungguhan para orang tua dalam mengikatkan kontrol, itulah yang menolong masa depan anak.

Semua akan terwujud dengan adanya ruh. Kesadaran bahwa dirinya adalah hamba Allah, Allah adalah Tuhannya yang wajib disembah, ditaati seluruh aturan-Nya. Diberikan label yang kuat untuk setiap perbuatan. Halal, haram, pahala, dan dosa.

Jadi berikanlah cinta yang utuh agar mereka tak mencuri cinta dari tempat yang kotor dan tidak semestinya.

Pendidikan Seks Berbasis Akidah Islam
Ajarkan pendidikan seks berbasis Akidah Islam. Bukan seperti pengajaran yang disuarakan oleh agen-agen peradaban sekuler saat ini. Yang memisahkan agama dari tatanan kehidupan.

Ini bekal yang harus ada sejak dini. Pendidikan yang bisa membentuk kepribadian yang Islami.

-Bagaimana ia harus paham jati dirinya, laki-laki atau perempuan.

-Ajarkan menutupi aurat dari sejak kecil. Agar kelak dewasa ia menyadari bahwa menutup aurat adalah kewajiban sehingga tidak perlu lagi ada paksaan.

-Jauhkan dari pengaruh-pengaruh buruk tontonan. Batasi dan berikan durasi, berikan pula filter yang terarah untuk setiap informasi yang ia terima.

-Berikan semua nasihat dengan penuh cinta, agar  mereka merasa tercukupkan.

-Jadilah sahabat dan teman diskusi. Tegas tapi tidak keras. Disiplin tapi tidak menyakiti. Aturan yang dipasang dengan mengedepankan ketaatan kepada Allah akan melahirkan atmosfer baik untuk kehidupannya.

Pesan terpenting pada buah hati adalah, cinta adalah naluri yang Allah anugerahkan agar kelak ia bisa melestarikan keturunan dan berkasih sayang.

Akan tetapi, orientasi seks hanya diperkenankan ada dalam hubungan suami istri. Selain tidak boleh, jika hadir rasa tersebut, wajib mengajarkannya untuk menghindari, menjauhi.

Sibukanlah mereka dengan diskusi menanamkan iman, menyemangatinya untuk beramal saleh, melatih keterampilannya.


Khatimah:

Jika negara tumpul menjaga semua ini. Karena hanya sistem negara yang bisa menutup rangsangan seksual yang liar di lingkungan publik. Jika itu pun masih sulit. Maka kitalah yang perlu memperkokoh fondasi dari dalam rumah. Jadikan rumah kita tempat bernaung yang menguatkan.Mempertebal keimanan saat mereka melangkah.

Setiap pesan dalam pendidikan seks berbasis Akidah Islam yaitu tuntunan dalam melakukan kegiatan terkait keperempuanan dan kelelakian. Diharapkan setiap insan tertata dalam menjaga martabat sebagai manusia yang beradab dan beragama. Bukan langkah kebebasan seperti binatang.
-------------

Komentar