Akuarium Literasi 6



Hari ini, saya mendampingi Ibrahim membaca buku sains. Menceritakan bagaimana air berpindah? Mengapa tetesan air berbentuk bulat? Dan banyak pelajaran di dalam buku sains ini yang memang harus dipelajari dengan praktek. Ibrahim sempat merengek untuk praktek tetapi karena saya memiliki projek novel yang harus selesai dalam 5 hari ke depan, otomatis prakteknya ditunda. Alhamdulillah, Ibrahim mengerti dan mengganti keinginannya dengan bermain lego.

Untuk projek menulis novel, ini kerjasama saya berdua dengan Agnia sebagai editor. Selepas adzan shubuh dan murojaah serta beres-beres rumah, saya persilahkan Agnia untuk membaca naskah novel saya yang terdiri dari dua belas kisah nyata. Saya fokus membersamai Ibrahim.

Agnia tiba-tiba menangis, saya pikir terharu karena baca kisah novel tersebut ternyata bukan, dia tidak sengaja menghilangkan naskah novel tersebut, niatnya sebelum membaca semuanya, dia ingin memindahkan menjadi satu file yang berisi dua tiga belas folder.

"Ummi, maafkan kakak. Semua naskah ummi hilang." Air matanya pagi ini dramatis sekali.

Tidak apa-apa kakak, mungkin memang belum waktunya untuk ummi ikut berkarya dalam 30 hari menjadi buku." Sebenarnya hati saya sedih tapi mencoba menenangkan agar Agnia tidak merasa bersalah.


"Coba cari lagi di file yang lain." Saya menyemangati, semoga saja memang masih ada.

Setelah beberapa menit pencarian, akhirnya naskah tersebut ditemukan dengan folder yang masih utuh. Saya sendiri tidak tahu apa yang Agnia otak -atik. Dia melanjutkan membaca dan mengedit yang kurang tepat dengan tetal mendiskusikannya dengan saya.

"Hari ini kita membaca naskah saja ya kak, ini hari terberat kita." Saya tersenyum.

"Iya ummi, semua sebagai sarana pembelajaran untuk kita." Agnia masih terlihat pucat karena kaget.

Kamipun tenggelam membaca cerita demi cerita dari naskah novel tersebut.

#TantanganHari6
#Level5
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#KuliahBunsayIIP

Komentar